Jakarta, Sumbawanews.com. – Pasca Keputusan Partai PKS yang memecat Fahri Hamzah dari keseluruhan jenjang Partai Partai PKS,berbagai dukungan datang kepada Fahri Hamzah.
Setelah Koleganya di Unsur Pinpinan DPR dan beberapa aktivis dan Politisi, kini Ketua Adat Papau juga datang memberikan dukungan kepada Fahri Hamzah.
Ketua Dewan Adat Papua, Yan Piet Yaranggan mengatakan pemecatan Fahri Hamzah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan DPR sebagai suatu bentuk pembungkaman demokrasi. Yan mengatakan Rakyat Papua sudah mengenal Fahri sejak sebelum ia di PKS. Sejak zaman reformasi Rakyat Papua mengenal Fachri sebagai pejuang reformasi dan demokrasi.
“Pergerakan Fahri yang mengarah pada demokrasi berkaitan dengan Hak Asasi Manusia sangat menyentuh rakyat Papua,” kata ketua Adat Papua Yan Piet Yaranggan, saat acara jumpa pers di Tebet Timur Dalam V, Jakarta Selatan. Rabu (6/4/2016).
Ketua Adat Papua ini juga mengatakan Fahri ikut membangun demokrasi di Papua. Terakhir Fahri ikut dalam konferensi rakyat Papua. Yan mengatakan Fahri salah tokoh yang ikut menolong dan membela demokrasi di Papua.
Yan menambahkan pemecatan Fahri sebagai sebuah pencekalan dan penghambatan demokrasi di indonesia. Menurutnya dengan pemecatan Fahri sebagai wujud tanda bahwa di negara ini PKS menunjukkan sebuah kemunduran demokrasi. “DPR sebagai pusat legislatif di Indonesia, tidak hanya di Jakarta saja,” kata Tokoh Adat Papua ini.
Ia mengatakan sampai saat ini, tambah Yan, alasan pemecatan Fahri belum jelas. Sedangkan dalam proses demokratisasi terakhir hanya Fahri yang mendamping rakyat Papua. Ketika sekelompok orang melegitimasi atas nama negara menekan demokrasi di Papua, Fahri vokal menyerukan demokrasi di Papua.
“Kami berharap Partai Keadilan Sejahtera meninjau kembali pemecatan Fahri,” katanya.
Lanjut Yan Piet Yaranggan, jika Pemecatan Fahri Hamzah dengan alasan akibat mengusir KPK yang membawa Brimob bawa senjata laras panjang ke DPR, berbicara dengan intonasi keras, membela Setya Novanto, itu kami anggap sudah karakter orang timur.
“Apa tidak lucu, PKS Pecat Fahri hanya akibat, berbicara dengan intonasi keras, lantang bicara, mengusir KPK karena membawa Brimob bawa Laras Panjang, atau membela Setya Novanto, itu saya anggap suatu tindakan yang benar, sebagai Pimpinan untuk lindungi marwah Lembaga DPR, dan karakter orang indonesia timur,jadi itu hal yang wajarlah” Ucapnya. (Erwin S)