Kabupaten Dompu, Sumbawanews.com – Mencuaknya isu pemotongan dana bantuan Bea Siswa Miskin (BSM) yang diduga dilakukan oleh pihak SMA Negeri 3 Pekat Dompu. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Dompu, belum lama ini mengaku belum mendapatkan surat perintah dari Bupati Dompu Drs H Bambang M Yasin, yang digunakan sebagai referensi untuk memanggil oknum Kepala SMAN 3 Pekat Drs Syafrudin.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung Kepala Bidang Pendidikan Menegah (Kabid Dikmen) Dikpora Dompu, Dr Nuril Furkan M.Pd, saat ditemui wartawan ini diruang kerjanya, Senin kemarin (6/6/2016). Kata dia, pihaknya selaku Dikpora Dompu sebelumnya sudah mendengar rumor adanya dugaan pemotongan dana BSM tahun 2016 oleh pihak SMAN 3 pekat.
” Kami belum mendapatkan surat perintah untuk memanggil kepsek itu. Bahkan kami juga belum menerima laporan secara resmi adanya pemotongan dana tersebut. Tapi kemarin, kami sudah mendegar bahwa terjadi aksi unjuk yang dilakukan oleh beberapa siswa di halaman sekolah itu,” ujarnya.
Apakah tidak ada langkah Dikpora Dompu untuk mencari tahu kebenaran dari rumor tersebut..? Nuril mengaku, sudah mencari tahu kebenaran dari persaoalan tersebut dengan cara menghubungi Kepala SMAN 3 Pekat. Namun saat itu kata dia, Kepseknya (Syafrudin, red) malah membatah dan tidak pernah melakukan hal tersebut.
” Saat itu kepsek mengaku kalau mereka tidak pernah memotong dana itu. Hanya saja berdasarkan hasil rapat komite, mereka membagi rata BSM kepada semua siswa di sekolah itu,” jelas Nuril mengutip penyataan Kepala SMAN 3 pekat.
Namun oleh karena adanya aksi unjuk rasa itu lanjut Nuril, pihak sekolah langsung menyetop pembagian BSM secara merata tersebut. Sehingga dana BSM yang sebelumnya diberikan kepada siswa yang belum keluar namanya itu, terpaksa diminta kembali.” Karena demo itu, sekolah langsung membagi dana itu sesuai dengan jumlah yang harus diterima oleh siswa,” terangnya.
Disinggung berapa jumlah siswa SMAN 3 Pekat yang terakomodir dalam penerima BSM Tahun 2016..? kata Nuril, jumlahnya mencapai 510 orang siswa. Namun yang baru keluar namanya (nama siswa) sebanyak 296 orang siswa saja.” Pembangian dana BSM ini masih berlangsung. Kalaupun ada nama siswa yang keluar dobel (sama) sebagai penerima dana itu , tentu akan dikembalikan ke Kas Negara. Jangankan dana BSM, dana BOS-pun kalau terjadi kelebih tentu juga dikembalikan ke kas negara juga,” tuturnya.(sahrul)