Jakarta, Sumbawanews. com. – Setelah 18 tahun Indonesia pasca reformasi, Ketua MPR RI , Zulkifli Hasan mengatakan Dalam kata sambutannya saat acara Buka Puasa Bersama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Rumah Dinas Ketua MPR RI, Jalan Widya Chandra IV Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2016).
Dihadapan ICMI Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, hasil survei tersebut menyebutkan, persatuan bangsa sekarang ini semakin lemah, yaitu di angka 60,7 persen. Sementara yang menjawab semakin kuat hanya tujuh persen.
“Dari survei itu menunjukkan persatuan bangsa semakin lemah, setelah 18 tahun reformasi,” ujar Zulkifli Hasan.
Zulkifli juga menuturkan, keputusan yang diambil secara musyawarah semakin lemah. Yakni hanya 98,4 persen.
“Dari hasil ini, saya bisa menyimpulkan bahwa masyarakat semakin jauh dari nilai musyawarah,” sebut Ketua MPR RI yang juga ketua Umum PAN itu.
Terkait sikap mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, Zulkifli Hasan menyatakan, 5,9 persen masyarakat menjawab semakin kuat. Sementara 75 persen menjawab semakin lemah.
Saat survei memaparkan apakah sila ke-5 Pancasila sudah banyak diimplementasikan masyarakat, kata Zulkifli, hanya 7,5 persen yang menjawab sudah, sementara 92,5 persen menjawab belum.
Dari hasil survei tersebut, Zulkifli menyimpulkan, bangsa Indonesia mulai mengalami kerapuhan dan kemerosotan masalah etika berbangsa dan bernegara dalam segala dimensi.
“Artinya, kita sudah jauh dari nilai-nilai luhur yang ditinggalkan oleh pendiri bangsa,” kata dia.
Untuk mengubah itu semua, Zulkifli mengajak lapisan masyarakat untuk bekerja lebih keras, dengan etos kerja yang kuat agar bisa sejahtera.
“Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, bila kaum tersebut tidak mengubah nasibnya sendiri,” pungkasnya. (Erwin S)