Sumbawa, Sumbawanews. com. – Wakil ketua DRP RI Fahri Hamzah melakukan Pertemuan dengan Forum Komunikasi Kepala Desa (FK2D) Kabupaten Sumbawa di Hotel Dewi, Kabupaten sumbawa. Senin (14/11/2016).
Pada pertemuan tersebut dihadiri 150 kepala desa se kabupaten Sumbawa.
Dalam kata sambutannya, Ketua FK2D Kabupaten Sumbawa mengatakan, Baharuddin mengatakan sangat berterimakasih dengan hadirnya Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dalam membahas permasalahan permasalahan desa.
“Kami sangat berterimakasih atas kehadiran Wakil ketua DPR RI, Fahri Hamzah dan yang selalu memperjuangkan permasalahan – permasalahan desa di senayan DPR sana,” Ucap Ketua FK2D Kabupaten Sumbawa , Baharuddin yang saat ini menjabat kepala desa Labuhan Sumbawa.
Selain itu, dalam kata sambutannya Fahri Hamzah mengajak semua kepala desa jangan hanya bertumpu berharap kepada pusat.
“Saya berharap kepada kepala desa jangan hanya bertumpu berharap kepada pemerintah pusat, tapi jadilah desa mandiri.” Harap Fahri Hamzah.
Lanjut Fahri Hamzah, Sekaranglah saatnya kepala desa mulai berdikari dengan cara seperti mendirikan koperasi dan sebagainya.
Fahri juga mengatakan dirinya telah meminta kepada penegak hukum jangan main hantam kromo.
“Saya juga sudah meminta kepada penegak hukum agar jangan main hantam kromo, jangan hanya kesalahan administrasi langsung main tangkap.” Ucapnya.
Lanjut Wakil Ketua DPR RI yang membidangi Kesra ini mengatakan, kepada kepala desa se Kabupaten Sumbawa, ada beberapa hal di tingkat nasional. Pertama, DPR telah menyetujui, mengetuk palu atas APBN 2016 pada 30 Oktober dengan jumlah APBN 2016 lebih besar dari sebelumnya,” kata Fahri Hamzah.
Jika pada pemerintahan sebelumnya APBN sebesar Rp2.039 triliun, maka APBN 2016 sebesar Rp 2.095 triliun.
Dia menjelaskan, dengan peningkatan APBN tersebut maka dana desa yang diterima tiap daerah pun akan naik lebih dua kali lipat.
“Di antara dana-dana yang meningkat signifikan adalah anggaran dana desa. Jika sebelumnya Rp250juta per desa, tahun 2016 setiap desa minimal menerima Rp660juta per desa,” papar Fahri Hamzah.
“Namun itu masih kurang 50 persen dari janji presiden pada kampanye sebesar Rp1,4miliar per desa,” cetusnya.
Lebih lanjut, dia berharap kucuran dana desa ini bisa membuat desa-desa membangun sesuai dengan kompetensi dan kelebihan tiap daerah. “Kalau bisa bangunlah listrik desa, jalan desa, pengolahan sampah desa,” katanya.(Erwin s)