Mataram, Sumbawanews.com. – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita mengatakan bahwa hingga saat ini pemerintah telah, sedang dan akan terus melakukan perbaikan sistem logistik dan supply chain untuk komoditas sapi dan daging sapi.
“Pada saat ini kita terus melakukan langkah perbaikan pada sistem logistik dan supply chain untuk komoditas sapi dan daging sapi. Target kita adalah bagaimana menjaga kestabilan supply dan ketersediaan daging di tanah air,”demikian kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita seperti dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat(17/2).
Lebih lanjut, ia mengatakan dalam menyukseskan program tersebut pihaknya sudah menerapkannya dalam sejumlah langkah strategis diantaranya adalah pengadaan dan operasionalisasi kapal ternak yang didisain memenuhi standar animal welfare.
“Dengan adanya kapal ternak ini diharapkan akan mengubah struktur pasar dan meningkatkan harga di peternak, serta terjadi penurunan harga daging di tingkat konsumen,” demikian kata I Ketut Diarmita.
Ia menegaskan bahwa pihaknya juga akan menambah jumlah kapal ternak, dimana targetnya pada tahun 2018 pihaknya akan menambah 5 kapal ternak baru yang akan beroperasi mengangkut ternak dari daerah ke sentra daerah yang memiliki tingkat konsumsi yang cukup tinggi seperti Jabodetabek dan Surabaya.
“Saat ini sedang disiapkan tambahan kapal sebanyak lima unit, dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2018,” tambahnya.
Selain itu dalam menjaga ketersediaan pasokan, ketersediaan Rumah Potong Hewan (RPH) yang baik juga menjadi salah poin penting yang harus segera diselesaikan.
“Pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) modern di sentra-sentra produksi juga menjadi poin penting dan saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah,” ujarnya.
Sementara, dari segi impor daging pihaknya akan melakukan langkah perbaikan terutama terkait dengan proses tata laksana dan langkah pengawasan yang nantinya akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).(Erwin S)