Quantcast
Channel: Sumbawanews
Viewing all articles
Browse latest Browse all 21793

Setya Novanto : Harus Ada Terobosan Untuk Meningkatkan Penerimaan Negara

$
0
0

Jakarta, Sumbawanews.com. – Dalam rangka mengatasi berbagai persoalan ekonomi bangsa ini, partai Golkar melaksanakan seminar sehari dengan tema “Problem Defisit Anggaran dan Strategi Optimalisasi Penerimaan Negara 2017” di Gedung KK 2 DPR RI, Senin (20/2/20170.IMG_20170220_112405

Dalam Kata sambutannya, Ketua Umum DPP Partai Golkar, yang juga menjabat sebagai ketua DPR RI, Setya Novanto mendorong agar pemerintah bersama-sama DPR memastikan agar tahun ini tidak ada pemangkasan anggaran belanja negara, seperti tahun lalu.

“Tahun lalu, pemangkasan anggaran dilakukan dengan pertimbangan karena pemerintah memperkirakan adanya potensi pelebaran defisit hingga 2,7 persen, jauh melebihi APBN-P 2016, yang mematok defisit 2,35 persen. Defisit anggaran 2016 sendiri realisasinya mencapai 2,46 persen,” ujar Novanto ketika mmebuka Seminar Sehari bertema “Problem Defisit Anggaran dan Strategi Optimalisasi Penerimaan Negara 2017″ yang diselenggarakan Poksi XI Faksi Partai Golkar DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/2).IMG_20170220_095004

Seminar sehari yang menghadirkan Menteri Keuangan (Menkeu) Seri Mulyani sebagai keynote speaker ini, Novanto menambahkan bahwa permasalahan defisit anggaran dari tahun ke tahun selalu berulang, akibat target penerimaan negara belum tercapai. Namun demikian, kalau pun pada akhirnya pelebaran defisit anggaran menjadi pilihan, harus dimaknai secara positif, yaitu untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

“Sebagaimana kita ketahui, ekonomi 2016 tumbuh 5,02 persen lebih tinggi dibanding capaian 2015 sebesar 4,88 persen. Dengan pertumbuhan di atas 5 persen tersebut, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia,” paparnya.

Pertumbuhan ekonomi 2016, lanjut Ketua DPR RI ini, juga berhasil memutus tren perlambatan pertumbuhan yang terjadi sejak 2011, yang tentunya menimbulkan eksepsi positif bahwa pertumbuhan 2017 akan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

“Perlu saya tegaskan, meski pelebaran defisit adalah pilihan logis untuk mengamankan APBN, tapi itu bukan lah pilihan utama. Maka yang harus dilakukan pemerintah untuk mengamankan APBN 2017, dengan mencari terobosan bagaimana cara meningkatkan penerimaan negara yang tidak kontraproduktif dengan upaya pemerintah dalam memperbaiki iklim investasi,” kata Novanto.

Politik Anggaran

Di sisi lain, Novanto juga mrnjelaskan, politik anggaran harus dapat peningkatan kapasitas ekonomi nasional. Dengan adanya peningkatan kapasitas ekonomi nasional, dihaapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan.

“Namun tentunya, pertumbuhan ekonomi harus memiliki dimensi keadilan, sehingga bisa secara signifikan mengurangi tingkat kemiskinan dan ketimpangan,” imbuh bekas Ketua F-PG DPR RI ini mengingatkan.

Novanto juga mengatakan bahwa saat ini beberapa langkah terobosan untuk mengatasi persoalan ketimpangan yang diambil pemerintah. Misalnya, pada tahun 2017 pemerintah akan melakukan retibusi aset sebagai tindaklanjut program reforma agraria. Selain skema retribusi aset, dalam program reforma agaria juga dilaksanakan skema legalisasi aset tanah.

“Upaya konkrit pemeringtah untuk mengatasi persoalan ketimbangan juga nampak dari upaya meningkatkan akses dan alokasi kredit bagi usaha rakyat (UMKM). Untuk itu, pemerintah memberi subsidi buka untuk kredit usaha rakyat (KUR). Dengan subsidi bunga tesebut, tingkat bunga KUR bisa dibawah tingkat bunga pasar,” katanya.

Karena itu dia yakin kebijakan KUR dapat menjadi salah satu instrumen untuk memperbaiki tingkat ketimpangan.

“Saya yakin, satu rupiah untuk pelaku UMKM akan lebih menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yaitu pertumbuhan yang melibatkan partisipasi semua lapisan masyarakat dan menggerakan seluruh sektor ekonomi,” pungkas Setya Novanto. (Erwin S)

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 21793

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>