JAKARTA , Sumbawanews.com – Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Tim Pengawas TKI DPR RI, Fahri Hamzah meminta bantuan hukum terhadap Sri Rabitah masih harus menunggu keterangan lebih lanjut khusus dari pihak kedokteran rumah sakit. Sebab, rumah sakit yang menjadi tempat operasi Sri Rabitah di Qatar tentu menyimpan keterangan medis terkait dugaan pencurian ginjal milik Sri tersebut.
“Jadi, harus dikonfirmasi dulu, jangan gegabah. Kalau memang merasa dicuri dia harus bersaksi dulu. Kesaksian dilengkapi dengan keterangan rumah sakit. Itu mereka bisa beri keterangan betul-tidaknya pencurian atau perdagangan organ tubuh manusia itu,” tegas Fahri Hamzah pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Mengapa? Dalam dunia medis kata Fahri, tak mungkin operasi ginjal itu tanpa kesepakatan kedua belah pihak. “Dan, kalau ada persetujuan, dilakukan secara sadar atau sepihak, itu harus jelas. Saya yakin jika memang ada bukti kuat yang menunjukan ginjal Sri dicuri, maka pemerintah Qatar pasti akan memprosesnya secara hukum. Kalau betul itu pencurian organ, saya kira di sana ada hukuman yang keras. Kesaksian korban nanti yang menentukan,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR Sukamta, meminta agar pemerintah tidak gegabah dalam merespons kabar pencurian ginjal Sri Rabitah. “Saya baru kontak Pak Dubes. Kedutaan baru mencari fakta-faktanya, supaya kita tahu kebenarannya. Ini sebenarnya kan kasus sejak 2014 dan baru terungkap saat ini. Kami pasti tidak mau gegabah,” kata Sukamta.
Menurut Sukamta, jika di lapangan benar adanya serta didukung bukti yang kuat, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sana bisa mengupayakan agar kasus tersebut diproses secara hukum dan memberi bantuan hukum kepada Sri Rabitah. “Pembelaan harus ada tetapi harus cermat, tidak boleh gegabah,” tambah Sukamta.
Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menuturkan, pihaknya telah mendapatkan informasi terbaru terkait kasus Sri Rabitah.
Dari hasil pertemuan Pemerintah Daerah NTB dan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB, hasil sementara menyatakan bahwa ginjal Sri Rabitah masih lengkap. Pertemuan tersebut dihadiri langsung Wakil Direktur RSUD Provinsi NTB dan dokter bagian Radiologi.
Nusron menggarisbawahi, hasil sementara yang diterimanya belum 100 persen benar, karena itu untuk memastikannya secara utuh apakah ginjal Sri masih lengkap atau tidak akan dilakukan setelah operasi. “Saya mohon teman-teman sabar terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi karena masih simpang siur antara keterangan yang didapat dari Qatar maupun yang di sini,” pungkas politisi Golkar itu.(Erwin s)