Jakarta, Sumbawanews.com. – Sudah hampir hilang di benak pikiran masyarakat terkait aksi terorisme di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada 14 Januari 2016 yang lalu, sudah berlalu lebih dari satu tahun. Namun, Kepolisian tetap memburu siapa siapa yang terlibat dalam aksi tersebut.

Penangkapan terduga teroris yang disebut polisi berafiliasi dengan milisi di Filipina Selatan pada Kamis (23/3), juga dikatakan terkait dengan pengeboman di Thamrin. Baik dari pendanaan, penyediaan senjata, sampai penyembunyikan seorang buron.
“Kami ketahui dua senjata yang dipakai saat bom Thamrin berasal dari pembelian oleh saudara SM (Suryadi Masud) dan NK (Nanang Kosim) dari Filipina,” kata Kabag Penerangan Umum Polri, Kombes Martinus Sitompul dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (24/3).

Baik Suryadi alias Abu Ridho dan Nanang Kosim sudah ditangkap polisi dalam penyergapan kemarin. Meski Nanang tewas akibat terjangan timah panas. Polisi menyebut Nanang melawan saat hendak ditangkap.
Selain dua nama tersebut, polisi juga menyebut satu nama lagi yaitu Abu Asybal. Menurut Martinus, Abu Asybal adalah buron kasus bom Thamrin yang sampai saat ini masih diburu polisi.
Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar, mengatakan ada hubungan antara Abu Asybal dan Nanang Kosim. “(Nanang) menyembunyikan Abu Asybal selama dalam pelarian pasca bom Thamrin 2016,” kata Boy berdasarkan keterangan tertulisnya. (Erwin S)