
Fahri menilai Kuwait adalah salah satu negara teluk yang cukup strategis untuk meningkatkan hubungan kerja sama di kawasan Timur Tengah. Terlebih lagi, kedua negara adalah anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok.
“Kuwait ini negara dengan sistem ke-emirate-an tetapi tradisi dan demokrasi parlemennya relatif hidup,” kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Hubungan antara Indonesia dan Kuwait, lanjut Fahri, sudah berlangsung sejak lama. Sehingga memerlukan wadah untuk memperkuat kerja sama antar parlemen melalui pembentukan “friendship group” atau GKASP.
“Kita ingin kedatangan mereka ke sini (Parlemen) membuat mereka senang, feel at home. Juga kalau ada yang kurang lancar nanti bisa kita bantu untuk berkomunikasi dengan pemerintah. Kebetulan dalam waktu dekat, akan ada pertemuan Kementerian Luar Negeri kedua negara untuk membahas seluruh MoU dan kerja sama yang pernah dibuat dan apa yang perlu dilakukan ke depan,” tutup Fahri.(Erwin s)