
Mendengar kabar itu, Forum Pemuda NTB se Jabotabek Lalu Ahmad Junaidi mengatakan pihaknya merasa sangat terpukul akibat Tokoh Dari daerahnya di perlakukan seperti hal itu, apalagi aksi penolakan Politisi asal NTB ini dilakukan di Bandara.
” Tindakan seperti ini tidak bisa kita diamkan begitu saja, kami minta Polisi harus mengusut siapa aktor di balik itu semua.” Ucap Lalu Ahmad Junaidi kepada Wartawan, Senen Malam di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, (16/5/2017).
Lalu Ahmad Junaidi juga mengatakan, Sesuai dengan Peraturan Kapolri (Perkap)Perkap Nomor 9 Tahun 2008 dan sebagaimana mandat dari UU Nomor 9 Tahun 1998. Dalam hal menyampaikan pendapat diatur tidak boleh di tempat – tempat objek Vital, salah satunya Bandara.
” Terus kenapa sampai saat ini belum ada terdengar yang dijadikan tersangka atas aksi penolakan Fahri Hamzah di bandara itu, apalagi mereka sampai bawa senjata tajam, ada apa ? ” Tuturnya.
Lalu Ahmad Junaidi menambahkan objek-objek vital yang dilarang untuk melakukan unjuk rasa seperti di bandara udara, stasiun kereta api, rumah sakit dan instalasi militer. Jika massa tetap memaksa untuk melakukan unjuk rasa di tempat-tempat tersebut, seharusnya Polisi harus melakukan pembubaran paksa.
Lanjut Lalu Junaidi, Dia menegaskan jika warga Sulawesi Utara tidak melakukan minta maaf kepada Fahri Hamzah maka pihaknya akan memperlakukan hal sama bagi siapa saja yang menzalimi Tokoh mereka tersebut.
“Kalau mereka sudah berani mengusir Pak Fahri Hamzah maka kami juga akan usir mereka. Ya jelas pasti marah dan kita tidak biarkan mereka menginjak lagi bumi GORA NTB,” ujarnya.
Lebih lanjut Lalu Junaidi meminta kepada siapapun di negeri ini agar jangan lagi membawa – bawa namanya kesukuan dan intoleransi , karena jika ini terus dilakukan maka akan hancur negara ini” terpecah belah” Oleh sebab itu, demi mewaspadai kezaliman dan kriminalisasi terhadap siapaun, Lalu Junaidi berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap bersatu dan menaati Undang – Undang.
“Kepada semua kepala Daerah , pejabat daerah , Tokoh – Tokoh Daerah agar menjaga keutuhan bangsa ini dan menjaga persatuan, jangan jadi provokator.” Ucapnya. (Erwin s)