Quantcast
Channel: Sumbawanews
Viewing all articles
Browse latest Browse all 21699

Assisten I Buka Diklat Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana

$
0
0

Kabupaten Bima, Sumbawanews.com – Rabu (04/11) bertempat di Aula Kantor BPBD Kota Bima, Assisten I Setda Kota Bima Drs. M. Farid, M.Si membuka diklat Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITU PASNA) Tahun 2015. Diklat ini difasilitator oleh 2 (dua) tenaga fasilitator BNPB yakni Swasono Pudji Rahardjo, ST, M.Si (Kepala Seksi Inventarisasi Fisik, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi) dan Ranggi Maulana, ST (Staf Direktorat Penilaian Kerusakan, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi).

Diklat ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dimulai sejak tanggal 4 November sampai dengan 6 November 2015 di Aula BPBD Kota Bima. Diklat ini diikuti oleh 40 orang dari SKPD terkait dan Camat di lingkup pemerintah Kota Bima.

Dalam sambutan Walikota Bima yang disampaikan oleh Asisten I Setda Kota Bima Drs. M. Farid, M.Si menjelaskan bahwa Kota Tangguh tentu bukan hanya sebutan tangguh secara fisik namun pemerintah menginginkan Kota Bima menjadi kota tangguh yang benar-benar tangguh secara keseluruhan. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Kota Bima sebagai Kota Tangguh.

Dijelaskannya bahwa Kota Bima merupakan salah satu daerah rawan bencana, dan tentunya bencana ini membawa dampak yang besar, karena selain merusak berbagai fasilitas masyarakat juga dapat menelan korban jiwa.

“Kegiatan ini menjadi salah satu upaya yang sangat penting untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi instansi teknis dan juga para stakeholder tentang bagaimana cara melakukan kajian kebutuhan pasca bencana di lokasi bencana karena ketangguhan tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi bencana namun juga penanganan yang tepat dan pemulihan pasca bencana menjadi salah satu poin penting yang perlu kita siapkan”, ujarnya mengapresiasi gagasan kegiatan dari BBD Kota Bima.

Kompleksitas dari akibat yang ditimbulkan pasca bencana tentunya membutuhkan data dan perencanaan yang matang dalam penanggulangannya, agar penanganan yang dilakukan pasca bencana dapat terlaksana secara baik, terarah dan terpadu.

Diharapkannya melalui Diklat JITU PASNA para peserta Diklat dapat melakukan analisis dampak dan perkiraan kebutuhan yang selanjutnya akan dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan relasi rehabilitasi dan rekontruksi. Seperti mengidentifikasi dan menghitung kerusakan dan kerugian baik fisik maupun non fisik yang dialami oleh ekonomi, sosial dan lain sebagainya.

“Kegiatan semacam ini merupakan bentuk peningkatan kapasitas aparat pemerintah dalam menanggapi pasca bencana terjadi. Untuk itu saya berpesan kepada para peserta pelatihan, dengarkanlah segala materi yang disampaikan. Perhatikan dengan seksama, agar dapat dipahami dengan baik”, pesan Farid.(Nurdin)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 21699

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>