
“Tak dapat dipungkiri ISIS yang telah melalukan konsep divergensi, menyebarkan ideologinya, menyebarkan rencananya untuk masuk dalam wilayah dunia termasuk Asia Tenggara, dan sudah masuk ke Filipina Selatan,” kata Wiranto di Pusdiklat BPK, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2017).
Saat ini, tak kurang dari 500 WNI bergabung dengan ISIS di Suriah. Wiranto menjelaskan, tak menutup kemungkinan ada di antara mereka yang ikut menyerang Marawi.
“Tentunya sangat besar kemungkinannya, sangat boleh jadi aktivis yang disebarkan itu termasuk dari Indonesia karena kita tercatat 500 dari Indonesia yang berangkat ke Syria untuk bergabung dalam konsep di sana,” jelas Wiranto.
BNPT kini telah mendata ada tidaknya WNI yang terlibat penyerangan di Marawi.Wiranto menegaskan, yang lebih penting adalah jangan sampai serangan serupa terjadi di Indonesia.
“Sekarang BNPT telah berjuang berusaha untuk identifikasi laporan yang berikan indikasi adanya keterlibatan WNI di sana. Tapi yang penting adalah bagaimana kita dapat membendung, jangan sampai basis itu bisa menjalar ke Indonesia,” tegasnya.
“Kita perkuat patroli maritim, perkuat posisi di darat, saya sudah berbincang dengan Panglima dan Kapolri untuk dapat bendung kemungkinan adanya kemungkinan penerobosan ke Indonesia,” imbuh Wiranto.(Erwin s)