Jakarta, Sumbawanews. com. -Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Haul Syaikh Nawawi Al-Bantani ke-124 di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten. Dalam pidatonya, Jokowi berkelakar tentang padatnya agenda seorang presiden.

“Yang saya hormati, yang saya cintai, para santri serta Bapak Ibu sekalian seluruh masyarakat yang hadir pada malam hari ini, meskipun setelah ini saya harus terbang lagi dari Halim untuk menuju ke Yogyakarta,” ucap Jokowi mengawali sambutannya, Jumat (21/7).
“Besok siang terbang lagi ke Semarang, malamnya terbang lagi ke Riau. Jadi hidupnya di terbang terus. Tapi saya sangat berbahagia malam ini dapat hadir di Haul Syaikh Nawawi Al-Bantani yang ke-124,” imbuh Jokowi.
Hadir dalam acara itu Ketua Umum MUI KH Ma’ru Amin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Jokowi lalu memaparkan hal yang sering disampaikannya setiap kali kunjungan kerja, yaitu tentang keragaman dan kebesaran bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia harus bangga dengan banyaknya suku, bangsa dan budaya.
“Kita memiliki 714 suku, negara lain paling memiliki 1, 2, 3, 4, 5. Kita memiliki 714 suku. Patut kita syukuri alhamdulillah, ini anugerah Allah yang diberikan kepada Bangsa Indonesia,” ucap Jokowi.
“Saya bercerita kepada Raja Salman. ‘Sri Baginda Raja, Indonesia itu memiliki 17 ribu pulau, 714 suku, memiliki lebih dari 1.100 bahasa lokal’. Sri Baginda Raja Salman balik bertanya ke saya. ‘Terus kalau 17 ribu pulau, Pak Jokowi sudah kunjungi satu per satu?’ Saya bilang belum,” papar Jokowi.
“Saya berkata kalau provinsi sudah semuanya, kalau kota dan kabupaten saya baru kunjungi kira-kira separuhnya. Masih banyak sekali karena memang negara kita besar sekali,” imbuhnya.
Hal yang sama disampaikan Jokowi kepada Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. Saat itu kata Jokowi, Presiden Afganistan terkaget-kaget. Begitu juga saat bertemu dengan Presiden Mesri Al-Sisi, pimpinan tertinggi Qatar, Syaikh Tamim, pimpinan UEA dan lainnya.
“Ternyata banyak kepala negara, presiden, dan raja yang belum tahu banyak mengenai negara kita Indonesia,” terang Jokowi.
Menurutnya, kebesaran dan keragama bangsa Indonesia ini adalah kekuatan dan potensi yang harus disyukuri. Termasuk soal besarnya agama Islam, namun dapat hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain.
“Kita ini memiliki hampir 220 juta penduduk kita yang beragama Islam, dari 250 juta penduduk Indonesia,” lanjutnya.
“Inilah yang terus akan saya sampaikan dimana-mana. Biar semua tahu bahwa negara besar dengan penduduk muslim terbanyak adalah yang namanya Indonesia. Terus akan saya sampaikan,” tutupnya.(Erwin S)