JEPANG, Sumbawanews.com—Olympus telah mengembangkan perangkat dengan mengintegrasikan sebuah sensor gambar terlihat cahaya warna dan sensor gambar dekat terlihat inframerah.
Olympus menggunakan teknik laminasi untuk menumpuk mereka. Perangkat ini diharapkan dapat digunakan untuk tujuan: pertama didunia medis seperti pemeriksaan pembuluh darah di bawah kulit dengan sensor infra merah dan pemeriksaan patologis, juga keamanan aplikasi seperti otentikasi vena dan pengukuran, Serta jarak yang didasarkan pada perbedaan waktu antara penyinaran dan penerimaan cahaya inframerah.
Sensor gambar dilaminasi dibuat dengan menggabungkan sensor gambar yang dilengkapi dengan filter warna RGB untuk cahaya tampak (lapisan atas) dan sensor gambar (lapisan bawah). Setiap lapisan berfungsi sebagai sensor independen dan independen output sinyal-sinyal video.
Sensor gambar terlihat cahaya alias visible-light image sensor adalah sejenis diterangi di bagian belakang, dan lapisan cahaya-menerima nya (terbuat dari semikonduktor) sebagai bagian tipis berukuran 3μm. Setiap piksel ukuran 3,8 x 3.8μm, dan jumlah kepadatan piksel adalah 4,224 x 240.
Salah satu kekhawatiran mengenai seperti jenis dilaminasi adalah bahwa cahaya inframerah menjadi suara untuk gambar terlihat cahaya. Dalam banyak kasus, sensor gambar terlihat cahaya konvensional menghapus pengaruh cahaya inframerah pada cahaya tampak gambar dengan menggunakan penyaring inframerah.
Saat ini, Olympus menghilangkan kekhawatiran tersebut dengan konstruksi gambar cahaya tampak tanpa inframerah komponen berdasarkan sinyal output dari lapisan atas dan bawah, kata perusahaan di forum International Electron Devices Meeting (2015 IEEE) digelar akhir tahun lalu.