Taliwang, SumbawaNews.com- Kabupaten Sumbawa Barat belum siap menghadapi Masyrakat Ekonomi Asean yang sudah berlaku pada tnggal 31 Desember lalu.
Ditemui Sumbawa News. com Edi Sofyan Gole selakuKasi di KESBANGPOLDAGRI dengan berlakunya MEA saat ini KSB belum siap menghadapi persaigan pasar yang sagat besar dan kejam melibatkan pegusaha-pegusaha bermodal besar dengan politik pasar yang terstruktur daya kreativitas yang tinggi.
“KSB akan bisa bersaing apabila rasa bangga terhadap bangsanya itu tinggi, cinta terhadap negaranya yang membuat rasa memiliki akan negara/daerah itu kuat, sehingga akan timbul kecintaan terhadap hasil kreatifitas/produk produk asli dalam negeri termasuk KSB.
Apabila kecintaan akan produk produk dalam Negeri sudah tinggi maka MEA adalah sebuah peluang untuk kesejahtraan Bangsa Indonesia dan masyrakat seluruh Daerah termasuk KSB pasalnya jumlah penduduk di indonesia sangat besar apabila jumlah penduduk besar maka jumlah pasar juga akan besar.
Jepang menggunakan politik dumping rkonomi, mereka menjual barang sangat mahal di Negaranya sedangkan di luar negri mereka menjual dengan harga sangat murah , kenapa walaupun jumlah penduduknya tidak sebesar Indonesia tapi pasaran produk produk mereka hampir mendunia, apakah dinegaranya laku, sangat laku berapun harganya tetap di beli karena sangat tinggi kecintaannya terhadap negaranya, sehingga rasa menghargai akan kreatipitas bangsanyapun tinggi.
Bayangkan kalau Indonesia mempunyai rasa menghargainya tinggi dengan jumlah penduduk yang sangat besar bukan tidak mungkin MEA langkah awal untuk menguasai Asia.
“Tapi kita lihat contohnya masyarakat di KSB apabila ada uang mereka pasti lebih memilih keluar daerah untuk menghabiskan uang tersebut entah digunakan untuk apa dan itu karena Gengsi , sekarang kita lihat berapa laku produk asli KSB seperti kursi rotan, meja rotan, ranjang rotan di pasaran, yang produksi saja kita lihat hanya ada satu yang memproduksi kerajinan rotan di KSB coba lihat berapa Toko membel yang menjual produk produk luar di KSB, itu imbas dari kurang lakunya produk asli KSB yang semakin lama pengerajin rotan akan menghilang,” terangnya. (Hendra)