Taliwang, SumbawaNews.com.- Provokasi dalam bentuk banyak hal yang di sengaja desain oleh pihak ketiga dalam suatu bangsa dan masyarakat untuk menghancurkannya melalui dalam.
“serangan Melalui idiologi dengan cara mengadu domba anatara idiologi yang satu dengan yang lain contoh yang ada disekitar kita pembuat tropet ditahun baru yang bertuliskan Al-Quran, pasti orang muslim akan berpikir itu merupakan perbuatan orang Nasrani, padahal itu perbuatan orang yang akan mengadu domba, padahal pembuat tropet itu sendiri orang muslim yang di siasati oleh orang ketiga yang menjual bahan tropet tersebut murah sehingga sangat laku dan laris itu merupakan propanganda,”jelas DANREM Lalu Rudi Irham Sriede ST.Msi yang dikonfirmasi dikantor Setda lantai III, Selasa 16/2/2016.
“Serangan secara sosial sasaran yang paling utama adalah generasi penerus bangsa mulai dari anak-anak dengan cara mengemas permen mencapurnya dengan bahan terlarang seperti Apitamin dan dijual dengan harga yang murah sekali agar mudah didapat dan cepat tersebar di kalangan anak, sehingga sewaktu kita butuhkan generasi ini sudah terkontaminasi dan ini sudah masuk kedalam NTB.
Bahkan kita Lanjut Rudi Ibrahim sudah tangkap pengedar Narkoba di Bandara Internasional Lombok (BIL) sebanyak 2,7 kilo Gram, sedangkan yang terjangkit Narkoba di NTB sebanyak 51 ribu oran. Walaupun angka 2,7 kilo itu merupan hasil penangkapan terbesar, “setelah di kalkulasi dan di analisa oleh pihak kepolisian dari itu hanya untuk separuh pengguna saja di NTB ini masih banyak penyeludupan yang terjadi apabila kita lihat dari angka tersebut, itupun untuk pengunaan satu hari saja,” jelasnya.
Kita harus sama anatisipasi akan hal ini dengan melaporkan kepda pihak yang berwajib “apabila ada yang tidak umum dilihat harus segera di lapor” kita juga lgi mendorong untk pembentukan forum komunikasi di tingkat Desa termasuk harus ditegakkan wajib lapor 1×24 jam.
“Langkah ini untuk kita tetap menjaga kesetabilan kondisi daerah dan bangsaagar tetap menjadi satu kesatuan yang utuh,” jelasnya. (Hendra)