Kabupaten Dompu, Sumbawanews.com,- Pusat penelitian arkeologi Kementrian pendidikan dan kebudayaan melalui Balai Arkeologi Dempasar, melakukan penggalian situs di bukit Dorobata Kelurahan Kandai I Kecamatan Dompu, Rabu (24/02/2016). Penggalian itu dilakukan mereka untuk menelusuri dan mengungkap jejak peninggalan sejarah yang ada di wilayah Dompu.
Penggalian situs ini telah berlangsung sejak 2 hari tempatnya mulai Selasa kemarin (23/02/2016). Rencananya penggalian ini akan berlangsung selama 14 hari kedepan.” Awal mula kami mengetahui adanya situs di sini atas laporan masyarakat setempat ke tim Peneliti Nasional,” ujar Ketua TIM Balai Arkeologi Dempasar Bali, I Nyoman Rema yang saat itu didamping langsung Pembina Tim Ayu Ambarwati, pada sumbawanews dilokasi bukit Dorobata Keluarahan Kandai I Dompu.
Dasar itu lanjut Nyoman, pihaknya langsung diperintahkan untuk datang ke Dompu dan melakukan penggalian untuk mencari tahu situs sejarah tersebut. Adapun hasil yang ditemukan dalam penggalian tersebut kata dia, antara lain 3 buah Nisan dan lainya.
“ Berdasarkan hasil penemuan ini kami sementara simpulkan bahwa disini lokasi terakhir Budaya Hindu dan dimulainya Islam. Sesuai dengan sejarah bahwa di Dompu ada budaya pra hindu, Budha dan Islam. Berdasarkan hasil penelitian balai mulai tahun 1989 sampai 2016 kami menemukan 3 macam budaya. Berdasarkan informasi bahwa budaya disini adalah istana terakhir budaya hindu,” jelasnya.
Disinggung apakah penggalian ini sebelumnya sudah berkoodinasi dengan pihak Pemerintah Daerah dan pihak lainya..? I Nyoman mengaku, sebelum melakukan penggalian dilokasi ini pihaknya sudah terlebih dahulu meminta ijin Dinas Perijinan Dompu, Disbupar, Kapolsek, Danramil, Camat dan Keluarahan.” Kami tidak hanya meminta ijin melalui surat. Tapi kami juga langsung mendatangi dinas dinas terkait untuk meminta ijin. Bahkan pada saat mulai penggalian situs dilokasi ini kami dikawal langsung oleh pihak pihak terkait yang ada di Dompu ini” terangnya.
Apakah hasil penemuan dalam penggalian ini nantinya akan dibawa ke balai arkeologi Denpasar..? kata Nyoman, hal itu tergatung dari jenih barang atau benda yang ditemukan dilokasi penggalian. Akan tetapi sebelum melakukan hal itu lanjut dia, pihaknya harus terlebih dahulu meminta ijin kepada pemerintah terkait, apakah hasil penemuan tersebut bisa dibawa atau tidak.
“ Intinya semua itu tergatung dari ijin yang diberikan oleh pemerintah. Salah satunya Disbupar Dompu. Akan tetapi untuk jenis benda dan barang yang ditemukan dilokasi penggalian itu berbeda beda. Kalaupun memang yang ditemukan itu perlu dibawa untuk keperluan penelitian yang jelas kami akan membawanya,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Dompu, Anwar M.S, juga mengatakan, dirinya membenarkan bahwa pihak Tim Arkeologi sudah melakukan koordinasi dan meminta ijin kepada pihaknya untuk melakukan penggalian diskus dorobata.
“ Mereka ini memang sudah meminta ijin ke kami dan pihak lainya untuk melakukan kegiatan disini,” ujar Anwar, dilokasi situs dorobata.
Dikatakanya, Para tim balai arkeologi dempasar ini menangani untuk diwilayah NTB. Sasaran kerja mereka di Tahun 2016 adalah di wilayah Dompu tempatnya di lokasi bukit dorobata ini.” Kegiatan semacam ini sudah 14 kali berlangsung di Dompu yaitu mulai sejak tahun 1989 sampai 2016. Saat ini kehadiran mereka untuk mencari tahu situs peninggalan sejarah dilokasi dorobata,” jelasnya.
Didoro Bata ini lanjut Anwar, mereka mengenal ada 3 lapisan Budaya. Pada massa prasejarah Hindu, Budha dan Islam. Mengingat 3 budaya tersebut perlu dicari tahu, mereka bekerja sama dengan pihak pemerintah Kabupaten Dompu bermaksud meneliti atas siapa, kenapa dan bagaimananya budaya tersebut.
Insyah Allah kata dia, setelah dilakukan penelitian ini. Pada Tanggal 02/03/2016 nanti akan digelar diskusi dengan para budayawan dan sejarawan Dompu. Dalam kegiatan ini nanti akan dihadiri langsung oleh lintas sektor bidang Pemerintahan, Kepolisian, Kodim, Diknas dan pihak lainya.” Nanti kegiatan ini akan digelar di dinas Disbupar Dompu. Kami juga akan mengundang teman teman wartawan. Insyah Allah Kepala Balai arkeologi mungkin akan hadir juga,” terangnya.(Sahrul)
