Taliwang, SumbawaNews.com.- Cuaca yang tidak menentu dimusim penghujan tahun ini, membuat penyakit terus berkembang diantaranya perkembangan jentik-jentik nyamuk Aides Aifti yang apabila manusia terkena gigitannya akan menimbulkan penyakit Demam Berdarah (DBD).
Jenis Nyamuk ini sudah mulai berkembang dari awal masuknya musim penghujan sampai sekarang, SumbawaNews terus inten memantau perkembangan jenis nyamuk yang mengakibatkan DBD ini, dilihat dari berita sebelumnya bahwa penderita yang terjangkit DBD hanya ada 3 orang yang masing-masing wilayah Seteluk satu orang, Barang Ene satu orang dan Taliwang satau orang.
Ditemui SumbawaNews, Kamis (25/2/2016) diruanganya, Kepala Bidang kemasyarakatan Suhodo menyampaikan bahwa memang benar penderita DBD yang diakibatkan oleh nyamuk Aedes Aegypti meningkat, “dari data laporan yang kami terima bahwa sekarang ini penderita sudah mencapai 23 orang, belum dihitung pasien yang masih terindikasi,”ungkapnya,” jelasnya.
23 penderita tersebar diberbagai kecamatan seperti Kecamatan Poto Tano: 7 penderita Kecamatan Seteluk: 3 penderita, Kecamatan Taliwang :5 Penderita, Kecamtan Jereweh: 4 Penderita, Kecamatan Maluk: 6 penderita, Kecamatan Sekongkang: 8 penderita, dan Brang Ene: 1 penderita.
“Dilihat dari data tersebut bahwa ada perubahan dari tahun kemarin dengan sekarang, tahun kemarin di Brang Rea penderita DBD yang paling tinggi, tapi ditahun ini untuk sementara tidak ada,” jelasnya.
Lanjut Suhodo dengan adanya peningkatan penderita ini sagat perlu masyarakat mempunyai kesadaran, pasalnya sebelum masuknya musim penghujan pihaknya sudah sosialisasi kemasyarakat tentang pentingnya kebersihan dimusim penghujan, “setelah terjangkitpun kami tidak putus putus kita ingatkan lewat sosialisasi, bahkan dalam waktu dekat kita akan adakan sosialisasi lagi kemudian kita akan adakan fogging ditempat tertentu,”terangnya.
Masyarakat harus sadar tentang sumber dari penyakit ini, bahwa sampahlah yang menjadi rumah yang paling nyaman bagi jentik nyamuk Aedes Aegypti, masyarakat harus mempunyai gerakan perubahan paradigma tentang penyakit ini,” keamanan dan kenyaman anak-anak kita sudah terancam, sebelum anda menjadi korban harus kita mulai dari sekarang,” harapnya.(Hendra)