Kabupaten Dompu, sumbawanews.com,- Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Dompu,Jumat (26/02/2016) menggelar pertemuan dan dialog dengan Kelompok Petani Tebu Kecamatan Kempo. Hal tersebut dilakukan dalam rangka membahas tentang permasalahan yang terjadi beberapa pekan kemarin antara kelompok petani tebu dan ternak yang ada di wilayah Dompu.
Pantauan langsung sumbawanews melaporkan, pertemuan dan dialog yang berlangsung ramai diruang rapat DPRD Dompu tersebut, dihadiri langsung oleh pihak – pihak terkait. Diantaranya, Ketua DPRD Dompu Yuliadin S.Sos, berserta beberapa anggota dewan yaitu Kurniawan Ramadhan dari partai Gerindra, Drs Wilda (PBB), Ihsan (Nasdem), Ismu (Demokrat), Abdul Faka (Golkar) dan puluhan warga yang tergabung dalam kelompok petani tebu kecamatan pekat.
Tidak hanya itu, dalam acara tersebut dihadiri juga oleh, Plt Kepala Dinas Disbun, Kadis Kehutanan Dompu Drs H A Gani, Kapolres Dompu AKBP Brury Sukoco, Sekda Dompu H Agus Buchari, Pasi Intel Kodim 1614 Dompu Kapten Hamzah.
Salah satu kepompong petani tebu, Jubir, melalui penyampaianya mengatakan, bahwa kelompok petani plasma tebu menuntut agar pelaku pengerusakan lahan yang dilakukan oleh kelompok tani ternak.” Kami juga meminta kepada polisi dan pemerintah agar memberikan jaminan keamanan dan membangun pos terpadu (Pos polisi, red),” pintanya.
Anggota DPRD Dompu Kurnia Ramadhan, mengungkapkan bahwa untuk detail tataruang Dompu belum beres. Baru tadi malam Pemda ajukann raperda tataruang yang detail ke dewan.” Sangat luar biasa kejadian pengerusakan lahan areal tanaman plasma tebu yang terjadi kemarin. Kerugian yang timbul diperkirakan sekitar kurang lebih Rp. 4 Miliar,” ungkapnya.
Anggota DPRD Dompu Ihsan, menyarakan agar petani plasma tebu dan ternak harus sama – sama berjalan. Sebab kata dia, apabila satu sama lain masih tetap mempertahankan ego masih – masing , maka ditakutkan kisruh antara kedua kelompok ini akan tetap berlanjut.
“ Diharapkan kepada Polres Dompu agar bisa membangun pos polisi di lokasi sekitar lahan untuk mengantisipasi jika terjadi gejolak,” katanya.
Disela waktu, Anggota DPRD Dompu Andi Bakhtiar, menjelaskan, bahwa Bansos merupakan cikal bakal konflik antara kelompok tani tebu dan ternak. Menurut dia, apa dasarnya pinjam pake HGU PT UTL selama 2 Tahun.
” Kalau hanya 2 tahun terus nanti kalau sudah selesai lantas diusir. Sementara tanaman tebu masih ada. Saya dukung 100 porsen program tanaman tebu ini. Saya minta kelompok tani tebu legowo agar membuat jalur lintasan jalan untuk ternak. Saya juga malah berharap agar HGU PT Asia Tunggal Inti dan PT Usaha Tani Lestari dicabut ijinya dan diberikan kewenangan untuk masyarakat,” tuturnya.
Disela waktu juga, Sekda Dompu H Agus Buchari SH M.Si, dalam acara tersebut juga menyatakan, bahwa kelompok tani tebu legal dan diluar PT UTL itu Ilegal. Kata dia ,bansos tebu hanya sekitar 1.087 Hektar.” Kalau tani tebu jalan pinjam pakai lahan HGU di PT UTL bisa diperpanjang,” jelasnya.
Ditambahkan Agus, Banso bukan hanya kelompok tani tebu saja. Akan tetapi juga untuk kelompok tani ternak, walaupun nomenklaturnya tidak disebutkan tapi pemerintah sudah kucurkan dana Miliaran untuk tanam hijau ternak dilokasi tersebut.
“ Saya ucapkan terimakasih kepada kelompok tani tebu yang tidak melakukan tindakan saling balas terhadap saudara saudara kita dari kelompok tani ternak. Mari kita jaga kamtibmas dengan baik. Sebab antara kelompok tani tebu dan ternak adalah satu keluarga dan satu kampung. Kaitan tuntutan ganti rugi yang disampaikan kelompok tani tebu nanti akan dibicarakan secara tehnik dengan dewan. Kebijakan Pemda jelas untuk lokasi ternak sebelah timur jalan sampai pantai dan tebu sebelah kanan jalan raya sapi doro mboha,” terangnya.
Ditempat yang sama, Kapolres Dompu AKBP Brury Sukoco, juga menyampaikan, bahwa proses hukum tetap berjalan. Terkait usulan membangun pos polisi (pos terpadu,red) akan dipertimbangkan.” Kami minta bantuan dan kerja sama semua pihak. TNI dan Polri mengawal kegiatan program ketahanan pangan yang merupakan kegiatan pemerintah pusat,” katanya.
Sementara itu, Pasi Intel Kodim 1614 Dompu Kapten INF Hamzah, mengajak semuanya untuk mencarikan solusi terbaik terhadap permasalahan ini.” Mari kita hadapi persoalan ini dengan kepala yang dingin. Semua permasalahan tentu ada jalan keluarnya. Kami TNI tetap berkomitmen untuk mengawal ketahanan pangan,” tandasnya.(sahrul)