
“Produk budaya Indonesia yakni harmoni dan keseimbangan yang berakar dari Islam kasat mata dan tak bisa dipungkiri. Indonesia adalah model dari menyatunya tujuan agama dan negara dalam wadah dan wajah penuh kedamaian, tapi pada masa kini kita tak punya juru bicara,” sesal Fahri.
Fahri menambahkan bahwa bangsa Indonesia tak boleh hilang kesadaran dan larut dalam arus global yang semakin brutal. Untuk itu, perlu revolusi jalan budaya yang dibangun melalui inseminasi pemikiran mendasar tentang jati diri dan budaya bangsa.
Orasi budaya Fahri Hamzah yang berjudul “Revolusi Kebudayaan : Mensiasati Globalisasi dalam Perspektif Pembangunan Budaya Lokal” disuarakan dalam rangkaian acara peluncuran buku berjudul “Perlawanan Budaya, Sudut Pandang Seorang Birokrat” karya mantan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Badrul Munir.(Erwin s)