Quantcast
Channel: Sumbawanews
Viewing all articles
Browse latest Browse all 21689

DPR Setujui Kerangka Awal Postur APBN 2018

$
0
0
Jakarta, Sumbawanews.com – Seluruh fraksi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyepakati kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Kendati demikian, beberapa fraksi menerima kesepakatan tersebut dengan sejumlah catatan.
FB_IMG_1496134436298

Perwakilan Fraksi Gerindra Willgo Zainar menyebutkan, catatan penting bagi pemerintah adalah terkait defisit anggaran. Menurut Willgo, pemerintah harus lebih memperhatikan defisit agar RAPBN 2018 mendatang tak ditutup oleh utang. Sebaliknya, pemerintah diharapkan mampu menutup peningkatan kebutuhan belanja negara dengan dengan peningkatan penerimaan negara.

“Agresifnya pembangunan infrastruktur bisa membahayakan Indonesia kalau dibiayai dengan utang. Maka, pemerintah perlu maksimalkan penerimaan pajak dan target pajak,” ujar Willgo dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (30/5).

Catatan juga diberikan oleh Fraksi Demokrat yang meminta pemerintah lebih memperhatikan laju inflasi. Pasalnya, pemerintah memasang target inflasi 3,5 persen plus minus satu persen pada tahun depan. Target tersebut lebih rendah dibandingkan target di tahun ini yang sebesar empat persen plus minus satu persen.

“Ini asumsi yang perlu diperhatikan lebih dalam. Inflasi rendah itu harus diikuti dengan daya beli masyarakat yang bisa memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Pemerintah saat menjaga inflasi, juga harus menjaga keseimbangan harga dan sisi penawaran,” terang Perwakilan Fraksi Demokrat Verna Gladies Merry Inkiriwang.

Sementara itu, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan persetujuan tanpa catatan. PDIP menilai, asumsi makro yang telah disusun oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencerminkan semangat optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu membaik di tahun depan.

“Fraksi PDIP menyetujui untuk melakukan pembahasan lebih lanjut dengan pemerintah menegenai kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan ekonomi dalam RAPBN 2018,” ujar Perwakilan Fraksi PDIP Adisatrya Suryo Sulisto.

Senada, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan persetujuan tanpa catatan. Pasalnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan melesat jauh dari tahun ini.

“PKB melihat, pertumbuhan ekonomi nasional akan lebih baik, terlihat dari proyeksi terhadap pertumbuhan ekonomi global di tahun ini sebesar 3,6 persen atau sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, 3,5 persen,” terang Perwakilan Fraksi PKB Cucun Syamsurijal.

Dalam RAPBN 2018, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dikisaran 5,4 persen sampai 6,1 persen. Inflasi ditetapkan dikisaran 3,5 persen plus minus satu persen. Nilai tukar atau kurs rupiah ditargetkan direntang Rp13.500 hingga Rp13.800 per dolar Amerika Serikat (AS) dan suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan ditargetkan dikisaran 4,8 persen sampai 5,6 persen.

Adapun asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Oil Prices/ICP) ditargetkan berada di kisaran US$45 sampai US$60 per barel. Lifting minyak dan gas bumi ditargetkan mencapai 1.965 sampai 2.050 ribu barel per hari (bph), dengan lifting minyak bumi sekitar 771 ribu sampai 815 ribu bph dan gas bumi sekitar 1,1 sampai 1,2 juta barel setara minyak per hari.(Erwin s)

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 21689

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>