Quantcast
Channel: Sumbawanews
Viewing all articles
Browse latest Browse all 21719

Pembina Pendamping Kecewa Terhadap Pengurus KWARCAB Bima

$
0
0

Kabupaten Bima, Sumbawanews.com,-  Buntut kekecewaan pembina pramuka usai pelaksanaan Jambore Daerah 15 – 20 Desember lalu di Mataram menuai kecaman dari para pembina di gugus depan. Pasalnya, hingga hari ini (05/01/2015) uang salah seorang pembina pendamping, Kak Toto belum juga dibayarkan oleh Pengurus Kwarcab Bima.”Saya merasa telah di dzolimi oleh Pengurus Kwarcab Bima terkait masalah pembayaran transportasi Bima – Mataram saat pelaksanaan Jambore Daerah,” ungkap Pembina Pendamping, Toto, saat ditemui wartawan ini, Rabu (6/1/2016).

Toto yang juga menjabat sebagai pimpinan pondok pesantren di Kecamatan Parado tersebut, juga menilai apa yang dilakukan pengurus Kwarcab Bima sudah tidak mencerminkan Dasa Darma Pramuka. Bagaimana tidak katanya Kwarcab (red) sudah menanggung semua biaya transportasi Bima – Mataram PP. Tapi apa, saat balik peserta Jamda Kwarcab Bima harus terkatung Katung di Terminal Mandalika menunggu Bus yang dijanjikan.
“Katanya sudah bayar semua kebutuhan transportasi, tapi apa omong kosong belaka,” keluhnya.

Lebih jauh Toto menceritakan,  Untunglah saat itu masih ada uang makan anak – anak pondok. Dan uang tersebut langsung dipakai untuk membayar Bus PO. Surabaya Indah. Sehingga adik – adik dan pembina kontingan Jambore Daerah Kwarcab Bima bisa pulang.

“Nah, janjinya mau ganti  uang saya setelah sampai di Bima. Nyatanya sampai hari ini uang pondok belum diganti sama sekali,” kesal Toto.

Dasar kekecewaan tersebut, Toto meminta pengurus Kwarcab untuk meminta maaf kepada pembina pendamping dan peserta jamda melalui media. Bila perlu kata dia, segera tentukan sikap untuk mengundurkan diri dari kepengurusan kwarcab.

“Mending jadi anggota pramuka biasa dan tidak usah jadi pengurus,” pintanya.

Lebih jauh lagi Toto mengingatkan, agar sesama pramuka dan sesama muslim harus saling mengingatkan kepada kebaikkan.

“Nah kalau mereka tidak dapat bertanggung jawab dan tidak mampu mengemban amanat, ya harus diserahkan kepada yang mampu mangembannya,” tuturnya.

Disela waktu,  Wakil Sekretaris Kwarcab Bima, Arief Rachman yang diminta tanggapan terkait persoalan ini, tidak mau berkomentar dengan masalah tersebut. Saat itu Arief hanya membenarkan bahwa Kwarcab Bima memang masih utang bayar Bus PO. Surabaya Indah dan Kak Toto Pembina dari Parado.

“Terkait masalah itu, silakan pak wartawan konfirmasi langsung ke Ketua Kwarcab Bima atau bendahara Kwarcab,” saran Arif.

Sementara, Ketua Kwarcab Bima dan Bendahara Kwarcab, yang dihubungi sumbawanews melalui via hp, untuk dimintai tanggapan guna kebutuhan perimbangan pemberitaan, ternyata tidak berhasil dihubungi. Karena saat dihubungi HP (nomor) mereka sedang dalam keadaan non aktif.(sahrul)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 21719

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>