Kota Bima,Sumbawanews.com,- Ditengah keterbatasan fisik dan mental yang dirasakan para siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) serta Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) Kota Bima, ternyata mampu mencetak sejumlah prestasi dalam dunia olah raga dan musik. Hal itu terbukti Tahun 2015 ini para siswa luar biasa tersebut menjadi sang juara dalam lomba olah raga Boce dan lomba memainkan alat musik moderen yang di selenggarakan oleh Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Propinsi NTB.
Dalam lomba olah raga Boce tersebut, mampu diraih oleh siswanya yang mengalami Tuna Grahita (anak yang hanya memiliki aqiu 50 – 70 porsen dalam menerima mata pelajaran). Sedangkan lomba memainkan alat musik mampu juga diraih oleh siswa Tuna Netra.
“Prestasi yang mampu diraih oleh para siswa tersebut, berkat kerja keras para guru yang ada di sekolah ini,” ungkap Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB), M Said S.Pd, saat ditemui diruang kerjanya Selasa (17/11).
Diakuinya, kinerja semua guru yang ada di SLB tersebut sudah tidak diragukan lagi, karena selama ini mereka selalu semangat dan bekerja keras dalam mendidik para siswa yang memiliki berbagai jenis keterbatasan mental dan fisik.“ tugas mendidik para siswa yang memiliki keterbatasan, itu tidak mudah. Karena hal itu hanya mampu dilakukan oleh para guru yang memiliki keahlian khusus dan wawasan yang luas dalam dunia tersebut,” ujarnya.
Berapa jumlah siswa SLB dan apa saja jenis keterbatasan yang dialami…? kata Said, SLB ini mengelola III jenjang pendidikan, antara lain SDLB, SMPLB dan SMALB dengan jumlah siswa sebanyak 75 orang dengan berbagai macam keterbatasan metal dan fisik yang dirasakan, seperti Tuna netra (tidak bisa melihat/buta), Rungu (tidak bisa berbicara/bisu), Grahita (lambat dalam menyerap mata pelajaran dalam dunia pendidikan), Laras (mengalami ganguan sosial) dan Cacat tubuh. Ditengah berbagai keterbatasan tersebut, mereka memiliki masing – masing kelebihan yang tidak kalah dengan siswa normal yang ada di sekolah lain.
”kelebihan itu antara lain, siswa yang tidak bisa melihat (buta) tapi mampu menguasai dan memiliki kamampuan dalam menerima mata pelajaran. Mampu menggunakan bahasa isyarat. Memiliki keahlian dalam bidang musik serta olah raga dan lainya,” jelasnya.
Terlepas dari hal itu lanjut Said, dirinya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah terhadap SLB Kota Bima.” Saya berterima kasih kepada pihak – pihak terkait yang telah memberikan bantuan – bantuan berupa sarana dan prasarana dan biaya operasional di sekolah ini. Semoga kedepan kami disini tetap diperhatikan seperti biasanya,” harapnya.(sahrul)